Memasuki tahun ajaran baru, kemungkinan besar anak-anak akan tetap belajar di rumah atau bila ada lampu hijau dari pemerintah, beberapa sekolah di zona hijau atau kuning akan diijinkan
melakukan kegiatan belajar secara blended (beberapa hari secara daring dan sisanya tatap muka). Namun, bagaimana bila study from home masih tetap harus dilaksanakan?
Belajar di rumah bisa saja menjadi momok bagi orang tua dan anak. Suasana belajar yang berbeda, cara belajar yang juga sangat berbeda membuat anak perlu beradaptasi pada rutinitas baru, dimana anak sangat menyukai dan terbiasa dengan keteraturan yang sudah mereka jalankan sebelumnya. Tidak semua orang tua juga terbiasa melakukan homeschooling bagi anak-anaknya. Alih-alih kesuksesan belajar, yang mungkin bisa terjadi tiap hari adalah tantrum, mood swing bukan saja pada si anak juga pada Ayah dan Bunda.
Ayah Bunda, jangan panik. Kesiapan mental orang tua sangat diperlukan untuk mencapai kesuksesan anak belajar di rumah. Berikut ini beberapa tips dan trik yang bisa Girikarnika berikan untuk persiapan belajar di rumah selama masa pandemi.
1. Kurikulum Belajar
Pada awal minggu, tanyakanlah guru kelas apakah kurikulum harus diikuti secara ketat atau ada kelonggaran. Belajar di rumah akan sangat berbeda bila harus mematuhi kurikulum yang sama saat situasi normal. Berkomunikasi langsung dengan guru sangat dianjurkan, terutama mengenai tugas-tugas dan subtitusi materi bila mood anak berubah.
2. Perencanaan Jadwal
DIskusikan jadwal belajar dengan anak. Tanyakan kapan waktu yang nyaman bagi mereka dan sesuaikan dengan jsdwal kesibukan Ayah Bunda. Ketergesa-gesaan saat mendampingi anak belajar memberikan kesan kurang perhartian sehingga anak merasa kewajiban belajar mereka tidak penting dan merasa kurang dihargai.
3. Jadilah Fleksibel
Walaupun jadwal belajar sudah disepakati, Ayah Bunda sebaiknya membuat cadangan waktu dan kegiatan tambahan lain bila mood anak berubah, materi belajar kurang diminati. Bersikaplah secara positif dan berikan affirmasi kepada anak dan diri sendiri bahwa semua akan baik-baik saja.
4. Ikutsertakan Anggota Keluarga
Ajaklah anggota keluarga lain di dalam rumah untuk bekontribusi dalam rencana belajar. Kegiatan yang dilakukan bersama-sama dengan satu misi dan visi pasti akan lebih menyenangkan. Latihan kecakapan hidup tidak harus selalu dengan Bunda, atau belajar berhitung tidak selalu harus dengan Ayah.
5. Carilah Sumber Materi Gratis
Adakalanya material belajar yang disediakan guru sangat terbatas, atau anak merasa bahwa kemampuan menyelesaikan tugas sudah advance. Tidak ada salahnya untuk memberikan stimulasi lebih kepada anak dengan mencarikan material belajar lain pada sumber-sumber belajar gratis. Semakin banyak berlatih, semakin mahir anak dalam keterampilan atau pengetahuan tertentu.
6. Montessori at Home
Belajar menggunakan metode Montessori menekankan pada pengasahan keterampilan dan pengetahuan yang diminati anak. Contohnya, untuk anak usia 3 sampai 4 tahun, keterampilan hidup merupakan kecakapan utama yang harus dikuasai. Diskusikan minat dan bakat anak selalu kepada gurunya agar material belajar yang diberikan dapat disesuaikan dengan anak. Alat belajar tidak harus terpaku pada alat berlatih standar seperti yang tersedia di sekolah. Konsultasikan kepada guru untuk alat berlatih keterampilan dan mengasah pengetahuan yang tersedia di rumah dan lingkungan agar anak tetap terstimulasi.
Pada intinya, belajar di rumah memerlukan semangat dan kedisiplinan. Namun demikian, keceriaan dan kegembiraan anak dalam belajar sangat penting untuk dijaga. Selain mempersiapkan anak, orang tua juga sangat perlu untuk mempersiapkan diri. Semoga tips dan trik di atas dapat bermanfaat.
Kommentare